M15 Targetkan Pemuda Muslim Jadi Mata-mata
LONDON, muslimdaily.net, – Muslim Inggris telah mengeluh tentang sejumlah kunjungan dan interogasi oleh agen MI5 yang berusaha untuk merekrut mereka sebagai informan dalam komunitas Muslim mereka.
“Psikologi dari seluruh hal itu memalukan, agresif,” kata Ahmed, seorang Muslim asli London yang meminta nama aslinya tidak dicantumkan, kepada GlobalPost pada Jumat, 8 November, demikian sebagaimana dilansir onislam.net.
“Mereka mencoba untuk membuat Anda merasa sekecil mungkin, bahwa Anda adalah seorang kriminal.”
Penderitaan Ahmed dimulai pada 2006 ketika ia dihentikan untuk pertama kalinya saat ia kembali pulang dari perjalanan ke Yordania untuk belajar bahasa Arab. Muslim asli London ini diperiksa selama sembilan jam tentang sejarah perjalanannya, keluarga dan masjid yang biasa ia datangi. Para interogator, yang mengidentifikasi diri mereka sebagai agen dari badan keamanan dalam negeri MI5 dan badan khusus kepolisian, mengambil sidik jari, foto dan kelenjar lidah.
Mereka bahkan membuka kopernya, menyita sejumlah buku. Tindakan yang tak terlupakan terhadap Ahmed dilakukan di bawah payung dalam hukum Inggris, yang dikenal sebagai Schedule 7.
Ketentuan hukum yang luas memungkinkan pihak berwenang untuk menghentikan hampir setiap orang di bandara Inggris sampai sembilan jam meski tidak ada bukti atau bahkan dicurigai terlibat dalam kejahatan sebelumnya.
Kisah yang dialami Ahmed ini adalah satu dari sejumlah kasus serupa yang dilakukan M15 untuk merekrut pemuda Muslim sebagai informan. Saat itu pada akhirnya Ahmed diminta untuk membantu petugas memberikan informasi.
Beberapa waktu kemudia, Ahmed mengalami hal yang sama namun agen M15 langsung memintanya untuk menjadi informan tanpa banyak berberlit-belit.
“Ada banyak cara yang bisa kita saling membantu,” kata seorang agen kepada Ahmed. Agen itu kemudian menyerahkan kartu dengan nomor telepon.
Pada tahun 2009, lima pemuda Muslim mengatakan kepada surat kabar Independen mereka telah ditekan untuk bekerja kepada MI5.
Salah satunya, seorang pekerja komunitas bernama Mahdi Hashi, kemudian ditahan dan dilepaskan kewarganegaraan Inggrisnya saat mengunjungi keluarga di Somalia. Dia muncul Desember lalu di pengadilan AS, di mana dia menghadapi tuduhan terorisme, namun ia bantah.
Michael Adebolajo, tersangka dalam penusukan prajurit Lee Rigby di London Mei lalu, juga pernah didekati oleh MI5 beberapa bulan sebelum serangan, seorang temannya mengatakan kepada BBC. Pengadilannya akan dimulai bulan ini.
Source: http://muslimdaily.net/berita/internasional/m15.html